Rabu, 05 September 2012

Kisahku #Part 1


A
ku Ajeng Maydiyanti.Sebut saja aku Ajeng. Sejak kecil aku sudah dititipkan ke seorang pengasuh.Aku sangat menyayangi beliau.Begitu juga beliau sangat menyayangi aku.Aku sudah menganggap beliau sebagai ibu aku.Beliau adalah orang yang sangat kuat dan tidak pernah mengeluh.Waktu berjalan saatnya aku masuk ke sekolahku yang baru. Di sana aku memiliki banyak teman. Ada tiga orang yang sangat dekat denganku. Mereka bernama Manda, Maura dan Yolis. Mereka adalah sahabatku sejak aku masuk ke TK Kanisius Kintelan. Di TK A ini ada seorang anak yang aku sukai. Dia adalah anak yang baik, seru, dan pintar. Banyak anak perempuan yang suka dia. Ya kalau masalah kayak begitu. Suka’’annya anak TK, hehehe…
          Setelah satu tahun aku bersekolah aku akhirnya naik ke kelas TK B. Tetapi kata guruku aku boleh langsung masuk SD, karena aku dirasa udah mampu untuk langsung ke SD #bangga? Disamping aku nggak mau ibuku juga tidak mengijinkan. Akhirnya aku memutuskan untuk tetap melanjutkan ke TK B. Di semester awal ini di sekolah aku kedatangan murid baru . Sejak pagi aku memperhatikan mereka berdua. Aku heran kenapa muka mereka berdua sangat persis. Setelah bel masuk berbunyi, semua murid masuk. Ibu guru mengenalkan anak baru.Ternyata mereka berdua kembar. Tetapi dalam penglihatanku ada yang aneh. Mereka dua kembar tapi berbeda. Yah itulah sepenggal kisahku sewaktu masa-masa Taman Kanak-Kanak yang sungguh menyenangkan.
          Akhirnya kenaikan kelas pun datang. Saat aku akan naik ke kelas 1 SD. Di Kelas 1 ini temanku semakin banyak. Ada juga teman baru yang bernama Natalia, Nopan, Yusella, Dian, Wulan dan Ian. Natalia dan Wulan masuk ke kelas 1 A. Natalia menjadi sahabatku. Kemana-mana kita selalu bersama. Natalia adalah anak yang pintar dan cantik. Aku menerima dia apa adanya.Waktu kelas 1, aku dan Natalia sering bermain tangkap-tangkapan hantu. Kami bergaya seperti seorang pemburu hantu #haha gila . Terlebih saat di sumur dekat TK, kami sangat antusias.
          Aku pun naik di kelas 2. Di kelas ini kelasnya tidak dibagi 2. Akhirnya aku pun mulai berbaur dengan anak kelas B. Tidak sukanya, karena kelasnya jadi rame. 1B itu terkenal dengan ramenya. Sedangkan kelasku adalah kelas anak rajin,sopan dan pendiam #weseh . Tapi dengan berbaur dengan kelas B, aku jadi terpengaruh menjadi anak yang rame. Tapi itu tak merubah prestasiku. Senangnya, aku bisa bergabung kembali dengan Manda. Kita bertiga, aku, Manda dan Yolis menjadi semakin dekat. Mereka adalah sahabat yang paling aku sayangi.
          Kenaikan kelas datang. Aku naik kelas 3. Aku senang sekali karena di kenaikan kelas 3 ini aku mendapat ranking 1. Aku senang karena dapat mengalahkan anak laki-laki.
Supri. Di kelas 3 ini ada anak baru. Ada dua anak baru, dua-duanya laki-laki. Aku sempat takut. Bagaimana kalau mereka berdua bisa mengalahkan aku? Perkenalan pun dimulai. Anak pertama bernama Alfando Nugroho Saputro. Anaknya pendek dan agak gemuk. Saat dia bilang kalau nama panggilannya Alfan, satu kelas ketawa. Lalu kata Bu Tini panggilannya Alfando saja. Anak kedua bernama Kevin Abraham. Anaknya kecil, tingginya standar, putih. Begitu aku melihat dia aku langsung ketawa. Astaga potongan rambutnya tu lo. Hahahahhaa….
          Kenaikan kelas ini rankingku turun menjadi ranking 2. Hari- hari berlalu dengan gembira. Kita sekelas semakin akrab saja. Mereka benar-benar anak yang konyol. Tetapi mereka selalu bisa menjadi temanku. Di kelas 4 ini guruku berganti hahahaha. Mulai kelas 4 ini, aku dan teman-temanku bertumbuh menjadi anak yang agak berani kepada guru. Oh iya, aku perkenalkan. Di kelas 4 ini aku dapat teman baru lagi. Dia bernama Angel. Aku senang karena aku bisa mendapat teman baru. Tapi sedihnya karena, di kelas 4 ini teman terbaikku Natalia pindah ke Jambi. Natalia pindah ke Jambi karena ayahnya dipindah tugaskan  ke sana. Aku sedih banget :’( Teman-temanku kini dekat dengan Angel. Begitu juga anak laki-laki banyak yang suka padanya. Di kelas 4 ini aku dekat dengan Devy. Dan mulai saat itu aku menjadi sahabat Devy. Kemanapun kita slalu bersama.
          Aku naik ke kelas 5. Akhirnya gurunya  pindah. YESSSS  # ._.v. Itulah yang aku dan teman-temanku serukan saat ada pengumuman bahwa gurunya akan pindah. Kelas 5 ini kelasku di ajar oleh Pak Sapto. Awalnya kita satu kelas takut melihat Pak Sapto, karena memang badan Pak Sapto yang besar terlihat sangar. Saat berbicara kita sangat hati-hati. Kita mulai dikenalkan dengan peraturan-peraturan yang banyak sekali. Pertama, kita harus selalu melaksanakan tugas piket. Jika tidak melakukan akan ada denda, yaitu melaksanakan tugas piket selama 3 hari. Kedua, setiap pagi kita harus membaca injil yang ada di gereja. Dll. Saat kelas 5 aku dipilih menjadi ketua kelas. Jujur aku tidak percaya aku dipilih menjadi ketua kelas. Memang tugas ketua kelas sangat berat. Tapi aku mencoba menjadi ketua kelas yang baik. Satu semester berlalu, wakilku benar-benar tidak berperan dalam mengatur kelas. Aku hampir akan mengundurkan diri. Semester 2 masuk murid baru yang bernama Rian. Aku lihat dia adalah anak yang pendiam. Ternyata dia anak seorang pendeta. Awal-awal aku sering cuek sama dia. Dia sering aku marahi. Yah anggap saja sebagai MOS. Hahahah…  
           Aku naik ke kelas 6. Inilah awal aku mulai serius mendalami satu pelajaran yaitu Matematika. Dari kecil aku selalu takut dengan pelajaran Matematika. Tetapi saat ini aku lebih memperhatikan apa yang dijelaskan. Aku pahami rumus-rumusnya. Aku hafalkan semua dan aku ingat dan catat dengan baik. Aku sekarang benar-benar senang dengan Matematika. Saat ada pelajaran Matematika aku selalu semangat. Satu semester berlalu. Kini aku harus mempersiapkan untuk menghadapi UN. Aku sekarang jarang main. Waktuku kuhabiskan untuk belajar. Try Out telah meghadang. Saat Try Out nem tertinggiku hanya 25,45 #OMG njijiki banget... . Akhirnya UN datang. Hari pertama bahasa Indonesia. Aku tidak begitu yakin dengan mata pelajaran ini.Hari kedua Matematika. Hari ini aku sangat yakin dalam mengerjakan soal-soal.Semua soal dapat aku kerjakan dengan baik. Hari ketiga IPA.Saat aku membuka soalnya OH MY GOD… Susah banget. Dalam hati aku berkata kalau nilaiku cuma 7.Pengumuman kelulusan tiba, satu amplop kuterima. Dan alhasil amplopku tidak dicoret LULUS/TIDAK LULUS sumpah y saat itu aq kayak orang lolok. Dan akhirnya aku konfirmasikan kepada guruku. Dan amplopku berganti menjadi LULUS/TIDAK LULUS. Yang artinya aku LULUS……… hore!!!!! Kami semua saling berpelukan. Saatnya pengumuman nem. Nemku 28,35…. Bahasa Indonesia = 8,6. Matematika = 10. IPA = 9,75.
         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar