Rabu, 12 September 2012

Kisahku #Part 3


       Pelajaran dimulai….. Inilah saat-saat yang membosankan. Dan payahnya wali kelasnya itu nyebelin banget e. Dia guru Bahasa Inggris. Oh tidak aku benci Bahasa Inggris.  Sekarang aku duduk sendiri. Itupun aku duduk di belakang sendiri. Yah nggak apa-apa. Sering aku disuruh maju ke depan untuk ikut mengobrol. Nah saat itu Sari tidak ada teman sebangkunya. Sari mengajak aku untuk duduk sama dia. Aku pun mau. Kita mulai akrab. Aku, Sari, Silvia, Diva, Cinta, Vina semakin dekat. Sampai-sampai kita punya panggilan sendiri. Aku dipanggil Sidje yang artinya Simbah Adjeng. Sari dipanggil Sigit yang artinya Simbah Gita. Silvia dipanggil bu pres yang artinya ketua kelas, tapi dia juga dipanggil Mama, karena semua anak 7che adalah anak Silvia kecuali aku dan Sari. Aku dan Sari dipanggil simbah oleh semua anak 7che. Diva dipanggil Diphol, karena nggak tau. Cinta dipanggil Tupai karena jalannya yang seperti Tupai. Vina dipanggil Coco,karena nama lengkapnya ada Natanya jadi Devina  Nata de Coco, aneh ya. Kita menjadi sahabat. Kemana-mana kita slalu bersama-sama.
          Sekarang balik ke pelajaran. Di UTS semester 1 aku mendapat rangking 2 kelas, dan rangking 15 paralel. It’s amazing, tapi jangan seneng dulu karena itu cuma UTS. Saat UAS aku mendapat ranking 5 kelas dan aku nggak tau rangking paralelku. Mungkin 200 lebih. Jelekkk banget sihhh :’(…… Sekarang aku memasuki semester 2. Aku bener-bener belajar ekstra. O iya, aku belum kenalin reguku Pramuka ya. Reguku ada 10 orang. Ada Della sebagai ketua, Bu pres sebagai sekretaris, Sherly sebagai bendahara, Evelyn sebagai wakil ketua, di anggota ada aku, Aya, Cinta, Devina, dan Siwi. Reguku bernama Gladiol, gak tau aku itu bunga apa coba? 
         Bulan puasa tiba. Saat masa puasa tiba, aku justru jatuh sakit. Kata ayahku aku harus cepat sembuh agar aku dan keluargaku bisa pergi ke Kroya untuk merayakan Lebaran bersama keluargaku yang lain. 5 hari aku panas, lalu aku dibawa ke Rumah Sakit Bethesda. Ibuku takut kalau aku terkena penyakit DBD. Seminggu aku dirawat tidak terdiagnosa penyakit apapun di tubuhku. Dokter juga heran, dari semua hasil lab aku ternyata sehat-sehat saja. Akhirnya aku boleh pulang. Aku senang sekali, baru saja masuk 3 hari aku panas lagi. Lalu aku periksa di Rumah Sakit Bethesda, kata dokter aku harus periksa Laboratorium. Ternyata aku terkena tipes. Akhirnya aku gak masuk lagi selama 1 minggu. Tapi untunglah kali ini aku tidak opname. Lalu aku sembuh. 2 minggu setelah aku sembuh ayahku jatuh sakit. Aku nggak nyangka ayahku masuk ICU lagi. Dalam hatiku ah mungkin nanti pindah ke ruangan biasa lagi dan pulang. Tapi semua itu tidak seperti yang aku harapkan. Keadaan ayahku semakin memburuk. Hasil labnya hampir tidak ada yang baik. SGOT dan SGPT nya tinggi dan ayahku juga menderita gagal ginjal akut. Aku sedih sekali saat itu. Pada malam hari keempat, aku gelisah karena keadaan ayahku kritis, tensinya hanya 60. Aku meminta dukungan doa kepada teman-temanku. Tapi ternyata Tuhan masih andil dalam hidup ayahku. Tapi pada malam hari kelima, awalnya keadaan ayahku sudah stabil. Tetapi karena ayahku punya penyakit jantung ayahku terkena serangan, saat itu aku dan kakakku masuk. Pernafasan ayahku terhenti, aku bilang Kuat Pak percaya sama Tuhan kalau bapak sembuh. Saat itu seketika kulihat garis lurus yang mengandung makna. Ayahku tidak ada……………. Aku hampir tidak bisa berpikir normal, aku berteriak AYAHHHHHHHH aku sangat sedih.
        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar